Alumni GMNI Cilegon Dukung PT KBS Wujudkan Pelabuhan Curah Kelas Dunia
Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Kota Cilegon mendukung PT Krakatau Bandar Samudera atau Krakatau International Port (KIP) Wujudkan sektor energi dan pangan Indonesia.
Sekertaris PA GMNI Cilegon Fajrin mengatakan, bahwa sektor pelabuhan seperti PT KBS memiliki peranan strategis dalam menggerakkan roda ekonomi bangsa.
“PT KBS dengan pelabuhan curah terbesar di Indonesia melalui infrastruktur dan suprastruktur yang dimilikinya kami yakin mampu mewujudkan cita-cita bangsa baik sektor pangan maupun sektor ketahanan energi dan dapat menggerakkan ekonomi bangsa,” katanya pasca diskusi, Selasa (13/6/2023).
Dari kajian kami, Lanjut Dia bahwa sektor pangan dan energi mendapat tantangan cukup berat karena adanya pandemi Covid-19, perubahan iklim, dan dinamika politik global.
“Dengan Suprastruktur yang dimiliki PT KBS kami yakin dapat mengoptimalisasi kedaulatan pangan dan energi bangsa,” katanya.
Fajrin juga mengingatkan sejarah awal bahwa kenapa Cilegon dipilih Presiden Soekarno menjadi lokasi proyek Baja Trikora pada tahun 1962 salah satunya Cilegon mempunyai palung terdalam atau yang kita kenal sekarang namanya pelabuhan PT KBS anak perusahaan PT Krakatau Steel.
“PT KBS ini pelabuhan curah kering terbesar dan terdalam di Indonesia. Hari ini menjadi Instrumen penting untuk pengembangan logistik suatu negara adalah keberadaan pelabuhan hub internasionalnya, karena hal tersebut merupakan pusat yang mengontrol arus logistik barang nasional dan internasional,” tuturnya.
Disisi lain, PT KBS atau KIP Baru-baru ini teken kerja sama dengan nilai potensial mencapai USD2 juta atau setara dengan Rp 3 triliun, hal itu Lanjut Fajrin diyakini dapat meningkatkan kinerja dengan menarik investor potensial maupun mitra strategis yang berimplikasi pada kesejahteraan masyarakat Cilegon khususnya.
Fajrin juga mendorong perusahaan ataupun investor harus memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, kalau itu berlangsung baik, insya Allah semuanya akan saling bersinergi.
“Sinergi dan menjaga iklim investasi itu tidak ada ruginya, jika satu sama lain antara masyarakat dan industri saling menopang dan menguntungkan, itulah corak bangsa Indonesia yakni gotong royong,” katanya.